annyeonghaseo Assalamualaikum met siang/pagi/sore/malem karena saya buatnya siang hari jadi met siang aja ^.^, hari ini saya ingin menampilkan artikel tentang bijii, soo check this out ↓↓↓
A.
Pengertian Biji
Biji (bahasa Latin:semen)
adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan
berbunga yang telah
masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae).
Dari sudut pandang evolusi,
biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi
sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk
pertumbuhan.
Dengan demikian biji telah
memperlihatkan diri sebagai perkembangan penting dalam reproduksi dan
pemencaran Spermatophyta (tumbuhan berbunga atau tumbuhan
berbiji; bahasa Yunani: sperma biji, phyton tumbuhan); dibandingkan dengan tanaman
yang lebih primitif seperti lumut, lumut hati dan pakis, yang tidak memiliki
biji dan menggunakan cara lain untuk menyebarkan diri. Ini tampak pada
kenyataan bahwa tumbuhan berbiji mendominasi relung-relung biologi sejak dari padang rumput hingga ke hutan, baik di wilayah tropis maupun daerah beriklim dingin.
Kata "biji" adalah
pinjaman dari bahasa
Sanskerta, bija.
Kata "biji" acap dipertukarkan penggunaannya dengan "benih"
dan "bibit". Dalam istilah teknis pertanian dan kehutanan,
"benih" adalah biji yang dipersiapkan khusus untuk menghasilkan tanaman baru, sedangkan "bibit"
(atau juga disebut "semai") adalah tanaman (atau hewan) muda siap tanam
(kalau hewan, siap dibesarkan) setelah ditumbuhkan atau dibesarkan sampai umur
tertentu atau hasil perbanyakan tanaman dengan cara yang lain (misalnya cangkok, stek, okulasi dan lain-lain).
Di samping itu dalam bahasa
awam kata "biji" juga kerap dilekatkan secara kurang tepat: 'biji' padi (gabah), 'biji' jagung,
dan 'biji' bunga
matahari misalnya yang secara botani sesungguhnya adalah buah kering
tak memecah, sementara bijinya yang sejati terletak di dalamnya.
Juga 'biji' mangga dan 'biji' aneka buah batu lainnya, yang sebetulnya biji terlapis
oleh endokarp;
yakni bagian dalam buah yang mengeras atau liat untuk melindungi biji yang
sesungguhnya.
B. Struktur Biji
1) Lembaga (embrio)
adalah jaringan bakal tumbuhan dari mana tumbuhan yang baru akan berkembang
manakala kondisi lingkungannya sesuai. Lembaga ini memiliki satu helai daun
lembaga (kotiledon)
pada tetumbuhan berkeping satu (monokotil);
dua helai daun lembaga pada hampir semua tetumbuhan berkeping dua (dikotil);
dan dua atau lebih pada tetumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae).
Selanjutnya lembaga juga memiliki calon akar yang disebut radikula dan calon tunas yang disebut plumula. Calon batang yang
terletak di atas titik perlekatan daun lembaga disebut epikotil, dan yang
terletak di bawahnya disebut hipokotil.
2) Cadangan makanan, yang diperlukan oleh
tumbuhan baru ketika mulai tumbuh membesar. Bentuk nutrisi yang disimpan bervariasi tergantung
pada jenis tumbuhan tersebut. Pada Angiospermae, cadangan ini bermula dari
jaringan yang disebut endosperma,
yang berasal dari tetumbuhan induk melalui proses pembuahan ganda.
Endosperma yang biasanya triploid ini kaya akan minyak nabati atau zat pati dan protein. Pada Gymnospermae seperti halnya konifera,
jaringan makanan cadangan ini berasal dari bagian gametofit betina, jadi bersifat haploid.
Pada beberapa spesies, lembaga melekat pada endosperma atau gametofit betina,
yang cadangan makanannya kelak digunakan ketika lembaga berkecambah. Pada
jenis-jenis yang lain, cadangan makanan pada endosperma telah diserap lembaga
dalam tahap perkembangan biji, dan kemudian disimpan di dalam daun lembaga.
Dalam kasus terakhir ini, biji yang telah masak tidak lagi memiliki endosperma
dan disebut biji eksalbumina (exalbuminous seeds). Beberapa contohnya adalah biji kacang-kacangan (misalnya buncis, kacang merah,
dan kacang ercis), pasang, lobak, dan bunga
matahari. Sementara biji yang tetap memiliki endosperma hingga masak
dikenal sebagai biji albumina (albuminous seeds). Kebanyakan monokotil
(misalnya jenis-jenis rumput dan palma),
sebagian dikotil (misalnya jarak),
dan semua Gymnospermae memiliki tipe biji albumina ini.
3) Kulit biji (testa) berkembang dari jaringan integumen yang semula mengitari
ovula (bakal biji). Tatkala biji masak, kulit biji ini dapat setipis kertas
(misalnya pada kacang tanah)
atau tebal dan keras seperti pada kelapa.
Kulit biji ini berguna untuk menjaga lembaga dari kekeringan dan kerusakan
mekanis.
Pada kulit
biji beberapa tumbuhan dapat dijumpai suatu lapisan sel memanjang
secara radial, yang menyerupai palisade tetapi tanpa ruang – ruang interseluler
yang dinamakan sel malpighi. Lapisan itu terdiri atas selulosa, lignin dan juga
kitin. Lapisan testa terdiri dari :
§ Sarkotesta :
Lapisan terluar
§ Sklerotesta : Lapisan bagian tengah, tebal dan keras
§ Endotesta :
Lapisan terdalam, selaput tipis & berdaging
Ada bagian – bagian yang sering menyertai permukaan biji, yang pada masing
– masing biji mempunyai bagian yang berbeda. Bagian – bagian itu adalah:
·
Sayap (Ala). Merupakan pelebaran
dari kulit luar sehingga membentuk sayap.
·
Bulu (Coma). Merupakan penonjolan
sel – sel kulit luar biji yang berupa rambut – rambut halus.
·
Salut Biji (Arillus). Merupakan
pertumbuhan dari tali pusar.
·
Salut Biji Semu (Arillodium).
Merupakan pertumbuhan di sekitar liang bakal biji (Microphyle).
·
Pusar Biji (Hilus). Merupakan berkas
perlekatan dengan tali pusar.
·
Liang Biji (Microphyle). Liang kecil
berkas masuknya buluh serbuk sari kedalam bakal biji pada peristiwa pembuahan.
Tepi liang ini sering tumbuh menjadi badan berwarna keputih – putihan dan lunak
yang disebut karankula.
Berkas – berkas pembuluh pengangkutan
(Chalaza). Merupakan tempat pertemuan antara intergumen dengan
nukleus. Tulang Biji (Raphe). Terusan tali pusar pada biji. Biasanya terdapat
pada biji yang berasal dari bakal biji.
Di samping ketiga bagian utama
biji di atas, beberapa spesies memiliki bagian tambahan pada biji yang
dihasilkannya; misalnya salut biji (arilus) pada pala, rambut pada kapas, atau sejenis
struktur yang mengandung minyak yang disebut elaiosome (misalnya pada biji jarak dan biji aneka jenis Euphorbiaceae lainnya). Biji-biji juga acap memiliki
tanda bekas tali pusat yang disebut hilum (pusar atau pusat) dan rafe (garis biji).
Berikut ini merupakan macam-macam biji berdasarkan jumlah keping kotiledon:
1.
Pengertian Monokotil
Monokotil
diartikan sebagai tumbuhan yang bagian bijinya tunggal atau mono atau tak
berkeping.
a)
Ciri-ciri
Monocotyledoneae
(tumbuhan monokotil) memiliki beberapa ciri-ciri antara lain sebagai berikut:
·
Keping biji tunggal atau satu
·
Memiliki berkas vaskuler (pembuluh
angkut) yang terdapat di batang yang bertipe kolateral tertutup (antara xilem
dengan floem tidak terdapat kambium). Letak dari xilem dan floem tersebar atau
tidak teratur. Umunya batang dan akar tidak memiliki kambium sehinga tidak
dapat terjadi pertumbuhan sekunder dan tidak akan tumbuh membesar. Namun, ada
juga tumbuhan monokotil yang berkambium, seperti sisal (Agave sisalana).
·
Umumnya batang tidak bercabang,
memiliki rambut-rambut halus, dan ruas-ruas pada batang tampak jelas
·
Berakar serabut
·
Ujung akar dilindungi oleh koleoriza
dan ujung batang dilindungi oleh koleoptil
·
Umumnya berdaun tunggal, kecuali
pada kelompok kalem. Urat daun sejajar atau melengkung dan berpelepah
daun.
·
Bagian bunga terdiri atas kelopok
bunga, mahkota bunga, benang sari tersebut berjumlah tiga atau kelipatan
tiga.
b)
Macam-Macam Contoh Tumbuhan
Monokotil dari Klasifikasinya
1) Liliaceae
Liliaceae
merupakan semak basah, ada yang menjari memiliki akar rimpang, umi atau umbi
lapis. Contohnya Lilium regale (bunga lili) dan bunga tulip.
2) Amaryllidaceae
Amaryllidaceae
merupakan semak basah menahun. Memiliki umbi, umbi lapis, atau akar rimpang.
Contohnya Piliantes tuberosa (bunga sedap malam) dan Zephyranthes
rosea (kembang cokelat).
3) Orochidaceae
Orochidaceae
merupakan kelompok anggrek yang merupakan tumbuhan semak menahun. Sebagian
Orchidaceae hidup epifit, memiliki akar rimpang, dan memiliki daun berdaging.
Contohnya Vanda tricolor dan Spathologttis plicata (anggrek
tanah).
4) Gramineae(Poaceae)
Gramineae merupakan kelompok rumput-rumputan.
Gramineae memiliki batang silindris, agak pipih, persegi, dan berongga; berdaun
tunggal dan berpelepah; dan bunga tersuun dalam bulir, berbiji satu, dan batang
berbuku-buku. Contohnya Imperata cylindrica (alang-alang) dan Oryza
sativa (padi).
5) Bromeliaceae
Bromeliaceae
termasuk kelompok nanas-nanasan yang berbentuk semak basah. Contohnya Ananas
comosus (nanas).
6) Musaceae
Musaceae merupakan kelompok pisang-pisangan. Musaceae
memiliki bentuk semak atau pohon, berbatang semu yang terdiri atas pelepah
daun; tulang daun menyirip; dan bunga membentuk karangan. Contohnya Musa
paradisiaca (pisang).
7) Zingiberaceae
Zingiberaceae
merupakan kelompok jahe-jahean. Zingiberaceae berbentuk semak basah menahun, memiliki
batang tegak dengan daun berpelepah yang memeluk batang. Contohnya Zingiber
officinale (jahe). dan Alpinia galanga (lengkuas).
8) Cactaceae
Cacteaceae merupakan kelompok kaktus, memiliki batang
yang menyimpan air (sukulen). Daunnya kecil, berbentuk sisik (rambut) atau
berbentuk duri tempel. Contohnya Opuntia elatior (buahnya dapat dimakan).
9) Pandanaceae
Pandanaceae
berbentuk pohon, perdu atau semak. Daun Pandanaceae terkumpul rapat dan
bertulang daun sejajar. Daun yang rontok meninggalkan bekas berbentuk cincin
pada batangnya. Contohnya Pandanus tectorius (pandan).
c)
Bagian – Bagian Biji Tumbuhan
Kulit Biji
(Testa). Kulit biji terletak paling luar. Testa
berasal dari intergumen ovule yang mengalami modifikasi
selama pembentukan biji berlangsung. Seluruh bagian intergumen dapat berperan
dalam pembentukan kulit biji. Akan tetapi pada kebanyakan biji sebagian besar
dari jaringan intergumen itu dihancurkan dan diserap oleh jaringan berkembang
lain pada biji itu.
d)
Struktur Biji Monokotil
§ Kulit Biji
§ Endosperma,
adalah jaringan yang mengelilingi embrio dan terdapat di kotiledon yang
mengandung cadangan makanan.
§ Skutellum /
kotiledon / keping biji. Kotiledon mengandung cadangan makanan yang di dalamnya
terdapat pati, protein dan beberapa jenis enzim.
§ Koleoptil,
adalah selubung ujung embrio/plumula.
§ Plumula,
adalah kuncup primer pucuk batang lembaga.
§ Radikula
(bakal akar).
§ Koleoriza,
adalah bagian yang menyelubungi akar.
§ Embryonic
axis, adalah bagian bawah/pangkal embrio.
§ Hipokotil,
adalah bagian bawah embryonic axis yang melekat pada kotiledon.
§ Epikotil,
adalah bagian atas embryonic axis yang melekat pada kotiledon.
§ Embrio
(bakal tumbuhan)
2.
Pengertian
Dikotil
Dikotil adalah tumbuhan yang
memiliki biji yang berkeping dua.Divisi tumbuhan dikotil termasuk angiospermae.Biji
angiospermae adalah golongan tumbuhan yang menghasilkan biji dengan keadaan
terlindungi oleh karpel (daun buahnya) dan pembuahannya ganda.
a) Ciri
dikotil/Dicotyledoneae (Magnoliopsida)
Tumbuhan
dikotil memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut:
·
Memiliki keeping biji
berbelah dua
·
Terdapat berkas
vascular/pembuluh angkut dan tersusun melingkar dengan posisi xylem di sebelah
dalam dan floem di sebelah luarnya. Sementara pada berkas vaskuler akarnya
bertipe radial atau letak xilem dan floem bergantian menurut jari-jari
lingkaran umunya dijumpai pada akar tumbuhan.
·
Batang dan akar
mempunyai cambium sehingga dapat terjadi pertumbuhan sekunder dan tentunya akan
tumbuh membesar.
·
Akarnya tunggang dan
bercabang-cabang
·
Batang bercabang-cabang
dengan ruas batang yang tidak jelas
·
Tidak mempunyai
pelindung ujung akar (koleoriza) dan pelindung ujung batang (koleoptil)
·
Bagian bunga terdiri
atas kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari.
·
Jumlah benang sari
terdiri 4 sampai 5 atau kelipatannya
b)
Macam-Macam Contoh Tumbuhan Dikotil dari
Klasifikasinya
1)
Malvaceae
Famili Malvaceae berbentuk perdu
atau pohon.Daunnya tunggal menjari atau berurat daun menjari di bagian
pangka.Bunganya memiliki 5 daun kelopak dan 5 daun mahkota, berkelamin dua
benang sari banyak.tangkai sari beratu, dan tangkai putik berada di atasnya.
Contohnya tumbuhan dikotil ordo malvales adalah kembang sepatu (Hibiscus
rosa-sinensis), kapas (Gossypium sp.), dan Abutilon sp.
2)
Leguminosace (Fabaceae)
Leguminosae berbentuk perdu atau
pohon, ada juga yang memanjat.Leguminosae memiliki daun buah yang memanjang dan
berkembang menjadi polong (legum).Sebagian besar dari Leguminosae memiliki
bintil-bintil pada akar yang merupakan bentuk simbiosis dengan bakteri penambat
nitrogen (Rhizobium sp).Leguminosae terdiri atas tiga subfamili yaitu
Mimosoideae, Caesalpinioideae, dan Papilionoideae (Faboideae).Contohnya
Mimosoideae yaitu putri malu (Mimosa pudica) dan Leucaena leucoephala (petai
cina). Contoh Caesalpineae, yaitu Caesalpinia pulcherrima (bunga merak)
dan Delonix regia (flamboyan). Contoh Papilionoideae (berbunga bentuk
kupu-kupu), yaitu Arachis hypogaea (kacang tanah) dan Crotalaria
juncea (orok-orok).
3)
Apocynaceae
Apocynaceae berbentuk pohon, liana
berkayu atau perdu.Batangnya bergerak putih.Umumnya memilik ibunga dengan warna
yang mencolok, berukuran besar, dan berbau harum.Contohnya Catharanthus
roseus (tapak dara) dan Allamanda cathartica (alamanda).
4)
Casuarinaceae
Casuarinaceae
yang
berbentuk pohon, berumah satu atau berumah dua, memiliki ranting ajmur yang
hijau dengan sendiri antar ruas yang beralur.Daun Casuarinaceae tereduksi
(kecil), bunga dalam bulir berbentuk kerucut, dan buah bongkol berbentuk
kerucut.Terdapat sekitar 70 spesies Casuarinaceae.Contohnya Casuarina
equisetifolia (cemara laut, banyak tumbuh di pantai berpasir) dan Casuarina
junghuhniana (cemara gunung).
5)
Compositae (Asteraceae)
Compositae berbentuk perdu atau
pohon.Bunganya memiliki bonggol berbentuk tabung. Contohnya Lactuaca sativa (selada)
dan Chrysanthemum
6)
Capparaceae
Capparaceae
yang
berbentuk perdu, pohon atau liana berkayu.Daunnya tunggal atau majemuk menjari,
dan berukuran kecil.Buah berbentuk kapsul memanjang disebut buah bumi.Contohnya
Gynandropis speciosa dan Capparis spinosa.
7)
Myrtales
Myrtaceae berbentuk pohon atau
perdu.Daunnya tampak selalu hijau dan beraroma jika diremas.Contohnya Eucalyptus
dan Eugenia caryphyllus (cengkih).
8)
Solanaceae
Solanaceae merupakan kelompok
terong-terongan.Berbentuk perdu atau semak basah.Bunganya berbentuk
terompet.Contohnya Datura metel (kecubung) dan Solanum lycopersicum (tomat).
9)
Magnoliaceae
Magnoliaceae berbentuk pohon atau
perdu.Daun tunggal dan pada saat rontok meninggalkan bekas yang berbentuk licin
pada ranting.Kelopak dan mahkota tidak terlalu dapat dibedakan dengan
jelas.Contohnya Michelia champaca (cempaka atau kantil).
10)
Rosaceae
Rosaceae merupakan kelompok mawar,
berbentuk semak namun ada juga yang memanjat, berkayu, berduri tempel atau
tidak berduri.Contohnya Rosa hybrida (mawar) dan Malus sylvestris.
11)
Piperaceae
Piperaceae berbentuk perdu atau
semak, ada yang memanjat dengan akar lekat.Daun memiliki bau aromatik atau rasa
pedas.Contohnya Piper betle (sirih) dan Piper nigrum (lada).
12)
Nymphaeaceae
Nymphaeaceae merupakan tumbuhan air
atau rawa.Daun tenggelam atau mengapung.Contohnya Nymphaea nouchali (teratai
kecil) dan Nelumbium nelumbo (teratai besar).
13)
Rutaceae
Rutaceae berbentuk pohon atau
perdu.Daun memiliki kelenjar minyak. Contohnya Citrus maxima (jeruk
bali) dan Myrraya paniculata (kemuning).
14)
Nyctaginaceae
Nyctaginaceae berbentuk pohon, perdu
atau memanjat; berdaun tunggal; ada yang memiliki daun pelindung yang berwarna
hijau atau berwarna lain. Contohnya Bougainvillea spectabilis dan Mirabilis
jalapa(bunga pukul empat).
Perbedaan Monokotil dan Dikotil
Sekian artikel ini jikalau ada salahnya saya mohon maaf kalau banyak kurangnya juga minta maaf see you next timeπππππ
Kenapa artikel.enzimnya tidak bisa dibuka
BalasHapusMaaf bu kurang teliti belum ter publis ternyata
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus